Difitnah… hmm, pasti rasanya getir banget. 😖
Kita gak ngelakuin itu, tapi diklaimnya kita yang ngelakuin itu. Diri kita jadi dibumbui banyak stigma negatif daaaan gak cuma sampai situ! Orang lain kadang turut diprovokasi biar ikut percaya sama fakta palsu yang dibuat-buat. #YaAllah..
Kalau udah difitnah gini, kadang kita bingung mau berbuat apa. Seakan seluruh dunia gak ada yang mau percaya juga dan berpihak pada kita. Tapi ternyata di Al-Qur’an, ada beberapa kisah tentang mereka yang difitnah untuk kita jadikan pelajaran. Di antaranya dua sosok di dua surah yang berbeda ini. Surah yang berjudul nama mereka sendiri, Maryam dan Yusuf. Karena baik Maryam maupun Yusuf a.s. pernah banget di posisi ini, cuma cara mereka menghadapi fitnahnya beda-beda. Langsung aja kita stalking cara ‘elegan’ mereka yang ada di Qur’an.
Versi Nabi Yusuf a.s.
… قَالَتْ مَا جَزَاءُ مَنْ أَرَادَ بِأَهْلِكَ سُوءًا إِلَّا أَن يُسْجَنَ أَوْ عَذَابٌ أَلِيمٌ ﴿٢٥﴾ قَالَ هِيَ رَاوَدَتْنِي عَن نَّفْسِي ۚ وَشَهِدَ شَاهِدٌ مِّنْ أَهْلِهَا ..
… Wanita itu berkata: “Apakah pembalasan terhadap orang yang bermaksud buruk terhadap isterimu, selain dipenjarakan atau (dihukum) dengan azab yang pedih?” (25) Yusuf berkata: “Dia yang menggodaku dan merayu diriku”, dan seorang saksi dari keluarga perempuan itu memberikan kesaksiannya …
Yusuf: 25-26
Jadi… pas Nabi Yusuf difitnah kalo beliau lah yang ‘ngapa-ngapain’ istri Al-Aziz. Beliau itu enggak diem aja ataupun mikir, “Yawdah lah yaa tar juga Allah belain gue”. Enggak gitu. Beliau itu membela diri. Disini, beliau nunjukkin usahanya, “At least.. Allah ngeliat usaha saya“. Bukan, “Ya gue kan dah jadi Nabi. Yaa berhak lah dibela Allah. Liat aja. Tar juga mereka sendiri yang dapet ulahnya.” ENGGA GITU.
Yusuf does what’s in his control. He does what he can do. He does what he is capable of to fix this fitna..
Versi Maryam
… فَإِمَّا تَرَيِنَّ مِنَ الْبَشَرِ أَحَدًا فَقُولِي إِنِّي نَذَرْتُ لِلرَّحْمَـٰنِ صَوْمًا فَلَنْ أُكَلِّمَ الْيَوْمَ إِنسِيًّا …
… Jika kamu melihat seorang manusia, maka katakanlah: “Sesungguhnya aku telah bernazar berpuasa untuk Tuhan Yang Maha Pemurah, maka aku tidak akan berbicara dengan seorang manusiapun pada hari ini”…
Maryam: 26
Sebelum pulang ke kaumnya, Maryam tau nih apa yang dibawa akan jadi sumber fitnah dan bulan-bulanan orang. (Ibarat zaman sekarang, kalau beliau ngepos foto bayi (tanpa ayah) di IG, waaah bisa langsung dihujat netizen abis-abisan). Nah jadi beliau dah dikasih ‘bekel’ dulu sebelum membawa bayinya dan menghadap orang-orang, “Kamu kalo ngeliat manusia, gak usah ngomong. Kasih isyarat aja.” Kamu bisa lanjutin sendiri kisah lengkapnya di beberapa ayat setelahnya di Qur’an.
Ada beberapa pendapat tentang siapa yang ngasih advice ini. Ada ulama yang berpendapat bahwa itu nabi Isa a.s, ada yang bilang bahwa itu Allah عز و جل, ada yang bilang Jibril, dsb. Tapi mau yang ngomong siapa kek, beneran deh itu gak terlalu penting! Yang penting pelajaran dan hikmah yang bisa kita ‘sobek’ buat diterapin.
So…. yang aneh, kenapa kalau Maryam difitnah, malah ngediemin netizen aja? Kenapa beliau enggak ngebela diri seperti apa yang nabi Yusuf lakukan? Kenapa malah puasa ngomong?
Karena sesungguhnya Maryam yakin, bahwa takkan ada seorang pun yang percaya bahwa dirinya bisa mengandung tanpa suami. Maryam itu wanita shalihah. Reputasi baiknya begitu lekat dan citra kesuciannya sangat menempel pada dirinya. Orang-orang pasti shocked bukan maen sama apa yang baru aja dilihatnya. Apalagi ayahnya juga orang baik. Dari keluarga baik-baik. Wah lengkaplah sudah. Jadi di kondisi kaya gini, puasa diem lebih baik. Buat apa kalo ngomong tapi malah makin didebatin?
Jadi.. dari sini aja kita bisa ambil pelajaran bahwa, kalau suatu saat difitnah dan kita yakin kita masih bisa mengubah situasi dan kondisi, seperti halnya di cerita nabi Yusuf, then go ahead. Bela diri kamu. Bela sebela-belanya. Tunjukkin usaha. Buka fakta yang sebenarnya. Sisanya baru serahin ke Allah.
Nah kalau di situasi kaya Maryam, di mana segalanya jadi ‘percuma’ – gakkan ada satu orang pun yang percaya kalau kita buka mulut, dan omongan/klarifikasi kita juga gakkan pernah didengar atau sedikitnya dapat mengubah sesuatu, yaudah, diem aja. Gak perlu banyak omong. Banyak dzikir dan berdoa aja sama Allah. Serahin aja biar Allah yang urus mereka.
Semoga kita dapat menjadi sosok yang setegar Maryam dan secerdas Yusuf a.s. ketika menghadapi sebuah fitnah.. dan semoga kita termasuk orang-orang yang bisa melewati cobaan itu dengan sabaar, seindah kesabaran ayahnya Yusuf a.s., Nabi Ya’qub.. 🙂