Tau ngga, sebenarnya selama ini tuh ada yang liatin kamu terus.. Tapi kamu gak pernah nyadar. 💔 Dia selalu perhatiin setiap gerak-gerik kamu, mata-matain kamu, stalking kamu setiap detiknya, ngikutin aktivitas dimana aja kamu berada, di dalam atau di luar rumah. Bahkan gak cuma saat tersadar aja, tapi juga saat kamu tertidur. Gak kenal cape, siang ataupun malam.
Biasanya kalau ketahuan lagi diliatin, kamu bakalan gimana? Risih? Menjauh? Ngumpet? Jaim? Well.. Kalau menghindar gakkan pernah bisa, pasti kamu jadi JAIM kan? Stay cool, behave, gak mau keliatan jelek, gak aneh-aneh, gak macem-macem dan sebisa mungkin keliatan sempurna⎯⎯kek pangeran dan ratu inggris aja kalau lagi di-shoot media 😀
Nah kebanyakan dari kita itu ‘gak peka’ kalau lagi diperhatiin. Udah diliatin, tetep aja menjelek-jelekkan diri. Udah diliatin, tetep aja berperilaku aneh-aneh yang logikanya bikin siapapun yang ngeliat jadi ILFIL. TAPI betapa baiknya, yang ngeliatin ini tetep gak nyerah, terus dan terusss ber-positive thinking kalau yang diliatin suatu saat akan berubah menjadi lebih baik. Btw, ini kita ngomongin siapa sih?
Kita ngomongin Dia.. yang sifatnya tertulis di sebuah ayat paling agung se-Quran.
Sedikit clue biar dapet gambaran: ayat ini special banget karena gak ada yang serupa di ribuan ayat Al Quran lainnya. Kenapa? Karena asma-Nya diulang2. Di puji 17 kali (dalam ayat itu) yang menunjukkan betapa sempurna zat-Nya, sifat-Nya dan perbuatan-Nya. Tidak ada huruf وَ . Kalaupun ada, itu fungsinya bukan untuk menyambut kalimat satu dengan kalimat yang lain. Seakan-akan semua sifat ini merupakan satu kesatuan yang utuh (dengan Pemiliknya), tidak terpecah belah dan tidak berjeda.
Ayat apa itu?
Ialah ayat Kursi..
#UNBOXING AYAT KURSI
Karena ayatnya lumayan panjang, disini kita akan fokus satu bagian ringan aja yang kalau dikupas bisa menaikkan tingkat kepekaan kita :D. Yaitu di bagian kedua dari ayat kursi.
Laa ta’hudzuhu sinatu wa laa naum — “Allah tidak mengantuk, tidak pula tidur”
Gitu doang?
Eits bentar!! Belum kelar nih. Biar makin kebayang kerennya makna itu, coba kita perhatikan foto berikut:
Ini foto siapa?
Security Guard.
Lagi ada dimana?
Di ruang CCTV.
Apa kerjaannya?
Nontonin layar CCTV.
Oke, menurutmu jadi security guard gampang gak? Ngeliatin orang, mantengin CCTV, nontonin hal yang sama SETIAP DETIKNYA? Gampang nggak untuk terus jeli dan fokus pada apa yang terjadi di setiap screen? Of course nooo… Kalau ada seseorang dengan kerjaan kaya gitu, pastilah dia punya tantangan dan kemungkinan besar untuk merasa bosan di tengah-tengah kerja, bete, jenuh, dan akhirnya jadi sayup-sayup ngantuk. #gausah CCTV, denger video ceramah aja mata kita udah gak kuat.. :’)
Terus apa yang akan terjadi kalau seandainya security guard itu lanjut terlena dan tidur? Ya dia jadi kehilangan kontrol. Gak tahu hal-hal yang seharusnya menjadi tanggung jawabnya. Gak tahu apa-apa yang terjadi di sekitarnya. Bisa lolos semua hal yang mencurigakan tanpa terdeteksi. Bisa kebobolan karena maling masuk gak ketahuan.. — Walaupun udah ditraining tahunan, namanya kantuk kan bisa nyerang kapan aja.
Kalau kita bisa refleksiin kata ‘naum’, orang yang tidur itu ada di posisi lemah. Selain gak sadar, dia juga bisa diapain aja misalnya dibunuh atau ditusuk TANPA adanya perlawanan. Kalau ada kebakaran juga, dia gak bisa nyelametin diri karena dalam keadaan gak sadar. Dan betapa hal ini menunjukkan lemahnya kontrol kita sebagai manusia. Kita itu gak bisa hidup tanpa tidur. Sekuat-kuatnya orang, se-sispek sispeknya badan, kalau kurang tidur, tetep aja daya tahan tubuh down dan akhirnya jadi jatuh sakit. Bayangin!
In contrast, hal ini gak pernah terjadi pada DIA yang kita omongin dari tadi. DIA Yang mana? Yang tiap detik ngeliatin kamu terus itu..
لَا تَأۡخُذُهُ ۥ سِنَةٌ۬ وَلَا نَوۡمٌ۬ۚ. Sinatun itu keadaan seseorang sebelum tidur/ngantuk (drowsiness). Allah itu ngantuk aja GAK PERNAH, apalagi tertidur.. Disini seolah-olah nunjukkin kalau Allah itu gak lemah, gak terkalahkan, gak akan terlena dan gak akan pernah ceroboh. 24 hours non-stop, since you were in your mom’s womb, until the last breath of your life in this dunya later, Allah will be continuously watching you. Nontonin perbuatan-mu langsung se zoom-zoomnya dan gak perlu pake CCTV lagi. Dan ini gak cuma kamu dan aku, tapi juga every single individu di berbagai negara.. dari berbagai generasi.. dari nabi Adam sampai nanti orang terakhir yang hidup menyaksikan hari Kiamat!
Udah terus menerus memonitor segala perbuatan kita tanpa jenuh dan lelah, Allah juga sekalian mengurus segala apa yang ada di langit dan di bumi. SUBHANALLAH, betapa dahsyatnya sifat Allah.
Kita? Janganan triple-tasking. Dengerin khutbah jumatan, denger dosen ngejelasin, baca Quran selembar aja udah ngantuk. 🤣
BONUS:
Kalau kamu nonton keajaiban ayat kursi dari sisi linguistiknya, klik miracle of ayatul kursi.
Jadi, pelajaran yang bisa kita ambil dari satu bagian ayat kursi ini adalah.. belajarlah untuk merasa selalu di awasi Allah, peka lah kamu-kamu sekalian kalau sedang diperhatikan saat ini dan seterusnya oleh Allah. Kenapa? agar ketika akan melakukan maksiat, kita merasa malu. Seperti halnya Nabi Yusuf a.s.. Yang malu bermaksiat walau tak ada seorangpun yang melihat di istana kecuali dirinya dan seorang perempuan. #betapa-takwanya-beliau :'(. Semoga Allah juga jadikan kita orang yang bertakwa dan pulang kepada Allah dengan membawa bekal takwa. Aminnn..
Kapan terakhir kali kamu ingat bermaksiat di kala sendiri?