Pernah ngga sih, kita ngerasa udah mengerahkan seluuuuuuruh kemampuan kita, tapi pada akhirnya tetap gagal? Udah mencoba mengandalkan diri sendiri, tapi tetap merasa rapuh? Kenyataannya, sekuat apapun manusia, selalu ada batas yang ga bisa dilampaui. Kita bukan makhluk yang bisa berdiri sendiri tanpa pegangan, kita butuh tempat bersandar yang kokoh.
Nabi Ibrahim pun pernah ngadepin ujian yang mustahil banget dihadepin sama kekuatan manusia biasa. Yap! Bayangin aja, beliau dilempar api yang berkobar-kobar tanpa jalan keluar. Tapi justru, di saat tak ada lagi yang bisa diandalkan.. beliau a.s. menemukan kekuatan! Dari sinilah kita akan belajar bahwa diri kita bukanlah tempat kekuatan dan kita harus memakai kekuatan yang sama dengan yang beliau dan para Nabi pakai.
Sebagai muslim, kita pasti udah akrab sama kisah Nabi Ibrahim sejak kecil. Tapi.. pernah kepikiran ngga sih, gimana sebenernya awal mula peristiwa ini? Gimana detail ngebakarnya? Apa last words/do’a Nabi Ibrahim di detik-detik beliau dibakar? Dan apa hikmah besar yang bisa kita ambil dari kejadian dahsyat ini?
Kalo boleh review ulang biar kebayang utuh cerita dan hikmahnya.. semua itu, bermula dari adanya hari raya ibadah tahunan dimana kaumnya Nabi Ibrahim nyembah berhala besar-besaran. Beliau a.s. sedih banget 🤧 dan dari sini lah beliau kepikiran sesuatu buat ngaktifin akal kaumnya.
Di malam hari pas orang-orang udah pada pergi dan tempat itu sepi, Nabi Ibrahim diam-diam masuk ke kuil yang berisi banyak berhala dari besar sampe kecil, terus diancurin semuanya sampa berkeping-keping, kecuali 1 yang paling besar. Kapak buat ngancurinnya sengaja disangkutin ke tangan berhala itu. Biar kaumnya manggil dia lagi. (Q.S. 21: 58)
Besokannya, pas kaumnya dateng, GEGER 😱 dan VIRAL lah berita ini di kalangan mereka . Mereka terheran-heran pas masuk, “OMG!!! Waduh! Alamaaaakk!!! Siapa ni yang berani-beraninya ngeginiin tuhan-tuhan kita 😡 ?” yang lain nyaut “iya nih… pasti itu orang zalim banget! 🤬” (Q.S. 21: 59 ). Terus ada lagi yang nyaut, “eh..eh.. gue denger ada 1 pemuda yang gasuka banget sama agama kita. 🙄 Namanya Ibrahim. Kita panggil aja orangnya.” (Q.S. 21: 61)
Pas didatengin ke kuil, mereka nge-gas, “Eh im, jadi elo yaa yang giniin tuhan-tuhan kita?”. Kata Nabi Ibrahim, “emm……. sebenarnya….. patung besar itu yang ngelakuin. Tanyain aja dia, kalo emang dia bisa ngomong” (Q.S. 21: 62-63)
Mereka diam 😐, termenung, 😶 nunduk (ke-jleb sendiri), terus berkata “Kan lu tau semua ini ga bisa ngomong”.
Ibrahim a.s. bilang, “Nah itu diaa!!! Kenapa kamu menyembah selain Allah, yang ga bisa ngomong bahkan sekedar membela dirinya? yang ga bisa ngasih manfaat dan mudharat sekalipun? اُفٍّ لَّكُمْ . Shame on you!!! وَلِمَا تَعْبُدُوْنَ مِنْ دُوْنِ اللّٰهِۗ اَفَلَا تَعْقِلُوْنَ dan apa yang kamu sembah selain Allah. Emang kamu ga pake akal?”
Sampe sini, bukannya mereka sadar, eh malah marah besar dan ngehasut, “Bakarlah dia dan bantulah tuhan-tuhanmu!” (Q.S. 21: 68)
Akhirnya mereka ngumpulin berbagai jenis kayu bakar selama berhari-hari. Mereka tebang pohon sana sini dari semua tempat yang bisa mereka dapetin. Abis itu, mereka kumpulin di tanah lapang-keras yang luas. Pas sudah kekumpul banyak, dinyalakan, terus berkobarlah🔥 dan membumbung sangat tinggi lah api itu. 🔥🔥 Belum pernah ada pemandangan api kek gitu sebelum-sebelumnya.🔥🔥 Panasnya memancar sampe PULUHAN meter ke area sekitar. 🔥🔥 Sampe-sampe kalo ada burung yang terbang melintas, pasti burung itu bakal hangus terbakar.🔥🔥🔥
Saat semuanya sudah siap, badan Nabi Ibrahim a.s. diiket biar ga bisa gerak dan ditaro di ujung alat pelempar (kayak ketapel besar gitu buat perang zaman dulu), namanya manjanik.
Kamu tau?
Detik-detik sebelum dilempar ke api, beliau a.s. mengangkat kepalanya menghadap langit… Dan saat itu, langit, bumi, gunung-gunung dan para malaikat seketika worry berjamaah. Mereka gatau, mereka berkata, “Wahai, Rabb! Sesungguhnya Ibrahim akan dibakar 😧 (karena memperjuangkan hak-Mu)”.. 😰
dan detik-detik itu, Nabi Ibrahim dengan segala ketidaktauan tentang takdirnya dan rencana Allah, mengatakan last words nya :
اللهُمَّ أَنْتَ الْوَاحِدُ فِي السَّمَاءِ
“Ya Allah! Engkau sendiri (Esa) di atas langit..
وَأَنَا الْوَاحِدُ فِي الْأَرْضِ
dan aku sendiri di bumi…
لَيْسَ اَحَدٌ يَعْبُدُكَ غَيْرِي
Tiada seorang pun yang menyembah-Mu di atas muka bumi ini selain aku..
حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلِ
Bagiku, cukuplah Engkau sebaik-baik Penolong/sebaik2 Pelindung.”..
Di riwayat lain dikatakan,
حَسْبِيَ اللَّهُ وَنِعْمَ الوَكِيلُ
“Cukuplah Allah bagiku. Dia adalah sebaik-baik Pelindung.”
Tepat setelah itu…
terputuslah tali yang menahan alat pelempar itu, dan terlemparlah Nabi Ibrahim ke tengah lautan api yang besar.🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Kawan, kita TAU apinya akan jadi dingin!! Tapi Nabi Ibrahim GAK TAU apinya akan jadi dingin! Mudah bagi kita percaya pada suatu hal yang kita sudah liat dan rasakan. Tapi gak akan pernah mudah percaya pada hal yang belum pernah terjadi, terasa, tercontohkan, apalagi disaat-saat genting seperti ini…
Bayangkan kalau kamu lah yang diikat di ujung manjanik itu, ditutup matanya, dan orang-orang riuh bersorak menunggu kehancuran kamu. Se-gelap dan se-mencekam apa ketakutan yang ada di hati kamu? Bayang-bayang apa yang bisa jadi telah menutupi kewarasan pikiran kamu? Apa yang akan kamu lakuan? Imanmu benar-benar akan diuji.
Jika sudah panik, riuh, semua serba cepat dan kematian di pelupuk mata, kita mau bersandar ke siapa lagi? Ke diri kita yang tak berdaya diikat ini? Bahkan kecerdasan yang kita elu-elukan pun tak berdaya. Gaada strategi lagi yang bisa kita pikirkan. Kita ga bisa mengandalkan tabungan dan asuransi yang udah kita kumpulkan tiap bulan. Kita ga bisa bergantung pada otot kita yang kita latih tiap hari, kita serba ga berdaya dengan ikatan itu. Kita seorang diiri di ujung manjanik.
Lalu bersandar ke siapa?
Hanya ke Allah!
Nabi Ibrahim di sini cuma punya FULL TRUST ke Allah walau Dia juga gatau apa yang nanti bakal terjadi.. Bahkan langit, bumi, gunung-gunung, bahkan malaikat yang orang dalem aja gatau apa rencana Allah ke Nabi Ibrahim. Semua makhluk-Nya di langit dan di bumi deg-degan. Gaada yang tau. Semua worry berjamaah.🤧
Dan di saat FULL TRUST itulah, akhirnya pertolongan Allah datang. In the very last minute..
يٰنَارُ كُوْنِيْ بَرْدًا وَّسَلٰمًا عَلٰٓى اِبْرٰهِيْمَ
“Wahai api! Jadilah kamu dingin, dan penyelamat bagi Ibrahim!” (QS. 21: 69).
Akhirnya tidak ada 1 senti kulit atau rambut Ibrahim pun yang terbakar. Saat perlahan padam dan Nabi Ibrahim keluar dari api, orang-orang seketika kebingungan.
Begitulah. Jikalau Allah sudah berkehendak, maka tidak ada sesuatupun yang mampu menolak. Bahkan api yang bersifat dapat menghancurkan segalanya.
Apa pelajarannya?
- Pelajarannya adalah, tanyakan ke diri sendiri, kapan terakhir kali kita pernah punya FULL TRUST ke Allah? Sepenuh yang pernah ada di hatinya Nabi Ibrahim? 🥺
- Nabi Ibrahim sering disebut “bapak tauhid”. Terbukti bahwa di hatinya, gaada apapun selain Allah. Itu yang bikin dia selamat. Tak ada penghalang. Sekarang coba kita korek-korek. Apa yang ada di dalam hati kita? Yang seringnya menjadi penghalang antara kita dan Rabb kita? 🤧
- Seluruh apa yang ada di langit dan bumi nurut sama Allah. Api bisa ngelawan hukum alam kalau Allah udah instruksikan yang lain. Maka kita mau cari backing-an mana lagi? apakah ada yang jauh lebih merajai dari Sang Maha Raja? Allah? Allah nya aku. Allahnya kamu dan Allah-nya Nabi Ibrahim?
Maka.. kunci agar tak rapuh adalah bersandar dengan Yang Maha Kuat. Meminjam kekuatan dari Yang Maha Perkasa. Bukan meng-aku-aku-kan ikhtiar. Overly self-love atau apapun istilah kerennya. Allah lah sumber kekuatan Nabi dan Allah yang sama lah sumber kekuatan kita.
Cerita ini bukan dongeng malam. Cerita ini Allah sengaja abadikan di Al Quran agar kita berdua bisa jadikan pelajaran dan diamalkan. Allah is our best back up. Asalkan Berserah dan Full Trust.
Semoga menjadi renungan panjang kita bersama,
Quranic Insights