Sebenarnya, kamu gakkan bisa benar-benar sendirian.
Sebenarnya, kamu gakkan bisa benar-benar menyendiri.
Sebenarnya, kamu gakkan pernah bisa benar-benar bersembunyi.

Kok bisa?

Let’s discuss ‘the why’ in this post.

UNBOXING SURAH QAF

Tiap kali menteri lewat, tiap kali artis internasional lewat, tiap kali presiden lewat, pasti mereka dijaga ketat sama body guard.

Dan mungkin sekilas kita berpikir, “Hmm enak juga yaa digituin, jadi safe.. 🤔 tapi apa iya apa-apa jadi bebas? Apa nyaman kalo kemana-mana selalu diikutin dan ditungguin orang?”

Semisal ada anak orang kaya, terus sepasang body guard ditugasin buat terus mantau, ngepoin dan jagain perilaku anaknya biar bisa selalu dilaporin. Apa iya si anak tenang dan ga akan terkekang?

Bahkan.. ketika tau lagi dipantau gerak-geriknya, pastilah siapapun berusaha berperilaku baik. Ketika lagi open camera di Zoom, pastilah siapapun berusaha ‘jaim’. Ketika tau lagi diliatin, pastilah siapapun berusaha stay cool.

Kalo lagi didengarkan publik ratusan orang, kita juga cenderung bicara yang baik-baik aja biar gakkan jadi masalah dan disukai publik.

Well…
are you aware?
that you are timelessly being watched?

Sadar ngga bahwa sejak lahir, BODY GUARD udah ada dan kerja di sisi kanan dan kirimu. Kemana aja kamu pergi akan diikutin, diawasin, dikawal, diperhatiin dan mereka berusaha gak lengah dari apa yang mereka jaga.

Yet, they are INVISIBLE.
Tak terdengar, tak terasa dan tak terlihat….
Sejak kita terlahir, sampe sekarang mereka gak pernah istirahat – istirahatnya nanti kalau masa hidup kita di dunia ini sudah habis. Mereka adalah sosok yang Allah ingatkan:

[yaitu] ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri.
Tiada suatu ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir.

Qaf: 16-17.

Gaada satu kalimatpun ke-SKIP sama malaikat. Semua terawasi dan tercatat dengan sangat teliti. Gaada suatu kalimat pun yang tertinggal –yang baik atau yang jahat, yang bersih atau yang kotor– serta gaada suatu gerakan pun yang lewat dari pantauannya.

Ya Allah..
Betapa banyak dari kita yang udah ‘apal banget’ sama informasi ini, bahkan mungkin dari kecil udah tau kalau di kanan kiri kita itu ada pencatat, tapi kenapa pas lagi maksiat, ayat ini kek selalu ilang?????? 😖 kita selalu LUPA, ga sadar dan gak kepikiran!!!!!!😩

How often we forget about the angels that rest on our shoulders, and write, and write, and write..✍🏻✍🏻

BAYANGIN aja! Mereka selalu ngedampingin dan ‘quote’ kata-katamu dimanapun kamu berada. Dan nantinya, kamu akan ngeliat transkrip itu di akhirat. Ketika meninggal, buku itu ditutup dan dikalungkan ke leher denganmu masuk bareng-bareng ke dalam kubur dan akan dikeluarkan pada hari kiamat dalam keadaan terbuka,

Setiap manusia telah Kami kalungkan (catatan) amal perbuatannya di lehernya. Pada hari Kiamat Kami keluarkan baginya sebuah kitab yang dia terima dalam keadaan terbuka…. (Q.S. Al Isra: 13-14)..

Kamu akan baca itu sendiri tanpa dibacakan sampai gak akan bisa ngelak. 😥

Kalau seorang public figure atau orang penting seperti presiden ngomong di depan khalayak gak boleh sembarangan karena tahu akan diliput media nasional dan internasional, lantas kenapa untuk diliput media langit manusia jarang terketuk hatinya buat bicara yang baik-baik aja?

Kalau presiden atau orang-orang penting harus bicara dengan rapi tertata, terdengar wibawa, kalau bisa pake teks (saat speech) karena menghindari kesalahan yang mempermalukan dirinya, kenapa kita gak kepikiran jika akan dipermalukan perkataan-perkataan kita sendiri yang mengandung murka Allah di Yaumul Hisab nanti?? Kenapa demi manusia aja bisa sebegitu di setting kenapa untuk Allah enggak?

🥺🤧

Soo.. sekarang terserah aja deh, mau memperkecil atau memperbesar amal-amal buruk itu.. Intinya kamu diberi kebebasan sekaligus kewajiban bertanggung jawab terhadapnya kelak setelah meninggal.

Boleh aja maksiat, tapi make sure malaikat lagi lengah dari sisi sebelah kirimu.

Boleh aja maksiat, tapi jangan sampai keliatan Allah dan jangan pernah di tempat ciptaannya Allah.
*eeh emang ada segala sesuatu di muka bumi ini yang bukan ciptaannya Allah?

Soo.. sekarang terserah kamu deh, mau memperkecil atau memperbesar amal dan perbuatan amal jahatmu. Intinya kamu diberi KEBEBASAN dan KEWAJIBAN BERTANGGUNG JAWAB terhadapnya nanti setelah meninggal.

Boleh aja maksiat, tapi make sure malaikat lagi lengah dari sisi sebelah kirimu.
Boleh aja maksiat, tapi jangan sampai keliatan Allah dan jangan pernah di tempat ciptaannya Allah.
Emang ada segala sesuatu di muka bumi ini yang bukan ciptaannya Allah?

Telah diriwayatkan dari Imam Ahmad, bahwa ia merintih di saat sakitnya, lalu disampaikan kepadanya berita dari Tawus yang mengatakan bahwa malaikat pencatat amal perbuatan menulis segala sesuatu hingga rintihan. Maka sejak saat itu Imam Ahmad tidak merintih lagi sampai ia meninggal dunia, rahimahullah.

FYI ! 🎥🎥🎥

Walaupun semuanya ke-record, ada hal yang bikin melting~
Al-Ahnaf ibnu Qais mengatakan bahwa malaikat sebelah kanan tugasnya mencatat kebaikan, dan dia itu kepercayaan malaikat yang sebelah kiri. Apabila hamba yang bersangkutan melakukan suatu dosa, malaikat yang di sebelah kanan berkata, “Tahan dulu,” jika dia memohon ampun kepada Allah, maka malaikat sebelah kanan melarangnya mencatat. Tetapi jika hamba yang bersangkutan tidak memohon ampun, maka malaikat sebelah kiri mencatatnya. Demikianlah menurut apa yang diriwayatkan oleh Ibnu Abu Hatim.

Maa syaa Allah…
Rabb kita tuh wise banget gak sih??🤧

Mau dapet Quranic Letter secara personal langsung dari penulis ke Emailmu?

Yuk Gabung! 😎

Udah ada 1500+ Milenial Indonesia + Malaysia nih yang gabung! Masa iya kamu rela gak ikutan!

Jangan Shalih Sendirian. SHARE:

2 thoughts on “YOU’VE GOT INVISIBLE BODY GUARDS!

  1. sbnrnya inti pesan ini udah sering kta dapetin, cuma bedanya dr cra menyampaikannya.. terharu aq:”

Comments are closed.

Next Post

Metamorfosa Tak Kasat Mata

Sun Mar 8 , 2020
Allah pernah memberiku sebuah hadiah.. Beberapa tahun yang lalu.. Sebuah hadiah yang tak pernah ku sangka-sangka Keindahannya, kenyamanannya, kedamaiannya.. Awalnya diri ini ragu untuk menerimanya […]