Wal ‘asri.. Innal insaana lafii husriin....
Inget ga kenangan pas kita masih TPA?
Tiap kali mau pulang, kita semua pasti dipandu sama guru buat bersiap, tangan berdoa dan baca surah wa ‘asri (Al-Asr).
Duluu pas masih kecil, mungkin kepikirannya, “Oh ini doa mau naik kendaraan ya?” 😬 atau “Oh ini doa keluar dari sekolah ya?” 😅 dsb.. *duuh kocak juga ya kita pas masih kecil.🤣
Sekarang, kejawablah semuanya, atas satu misteri yang kita simpan seumur hidup kita. Kita akan bahas “sisi lain” dari surah terpendek se-Al Qur’an itu di sini. Bahwa ternyata…. surah itu emang biasa dibaca abis “nongkrong” oleh para sahabat di zaman Nabi.
كَانَ الرَّجُلانِ مِنْ أَصْحَابِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا الْتَقَيَا لَمْ يَفْتَرِقَا حَتَّى يَقْرَأَ أَحَدُهُمَا عَلَى الآخَرِ : ” وَالْعَصْرِ إِنَّ الإِنْسَانَ لَفِي خُسْرٍ ” ، ثُمَّ يُسَلِّمَ أَحَدُهُمَا عَلَى الآخَرِ
“Jika dua orang sahabat Nabi ﷺ itu bertemu, mereka tidaklah berpisah sampai salah satu di antara keduanya membaca ‘wal ‘ashr innal insana lafii khusr …’. Lalu salah satu dari keduanya mengucapkan salam untuk lainnya.” (HR. Abu Daud dalam Az-Zuhd, no. 417; Ath-Thabrani dalam Al-Mu’jam Al-Awsath, 5: 215; Al-Baihaqi dalam Syu’ab Al-Iman, 6: 501. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih. Lihat Silsilah Al-Ahadits Ash-Shahihah, no. 2648)
So…. Ketika ketemu temen, ngobrol dalam urusan dunia, agama, dsb dan pengen bubar, Nabi nganjurin kita nutup dengan sebuah habit (sunah). Hmm kenapa yaa?
Kenapa juga sampe-sampe Imam Asy-Syafi’i tuh bilang:
لَوْ تَدَبَّرَ النَّاسُ هَذِهِ السُّورَةَ لَوَسِعَتْهُمْ
“Seandainya orang-orang mentadabburi surat Al-‘Ashr ini, maka surat ini akan mencukupi bagi mereka.” (Tafsir Ibnu Katsir 8/456)
Naah semua ini karena ada pesan yang sangat berharga di dalamnya. Ada pengingat sekaligus nasihat tentanggimana ngisi hidup dan waktu kita.
Hmm… Waktu itu singkat. Maka surah tentang waktu juga singkat. Cuma 3 ayat. Kenapa dibikin singkat? Biar kita cepet ambil pelajaran. Paham dalemnya lah yaa. Biar kita gak mental block duluan. Karena kalau denger kata “Al Baqarah”, mungkin kebanyakan dari kita hela nafas. Angkat tangan. Nyerah! 🙌🏻
Ga percayaa? Oke mari kita ke masjid dan buktikan.
Kalo abis baca al fatihah dan makmum menjawab “Amiiin“, imamnya lanjut baca surah pendek “Wal Asr… Innal insaana lafii…”, kebanyakan dari kita biasanya lega. Senyum-senyum.. “Yes yes yes!!!! Singkat! Cepet!”
Nah coba bandingin kalo denger ayat pertama surah setelah Al Fatihah, “alif laaaaaammmmm miiiiiiiiimm”, haduuu langsung worry. 😰 Cemas. Gelisah benerin posisi badan terus. Alisnya aga mengkerut.. Dalem hati bertanya-tanya, “Aduuh auto lama nih.. lama nih.. sampe ayat berapa nih si imam bakal ruku?”
Nah karena Allah ngerti banget psikologinya manusia yang suka instan-instan, makanya pelajaran penting ditaro di surah pendek. Ohya! jangan kira surahnya pendek, pelajaran di dalamnya cetek. Justru seringkali yang pendek itulah yang nyimpen banyak ‘rahasia’ tersendiri. Pelajaran yang berharga, dalam dan berkesan.
So baca Al-Asr abis nongkrong tuh karena mungkin pas kita ngumpul, kita ngobrolin sesuatu yang sia-sia.. mungkin ga sadar tadi kita ngomongin aib orang, berdusta untuk bercanda, senda gurau berlebihan, larut dalam obrolan ga bermanfaat, lalai dari Allah, dsb.. Jadi baca al asr menjadi pengingat agar kita MERALAT SEMUA ITU DENGAN ISTIGHFAR..
Maa syaa Allah.. Inilah ternyata jawaban kenapa pas dulu TPA, pulang-pulang tuh dipandu buat baca Al-Asr. Bukan surah lain.
Bukan karena ini surah bikin selamat di perjalanan pulang. 🙈 Bukan pula karena singkatnya sehingga dibaca fast and furious. 😀 Tapi karena kandungannya. Ngingetin bahwa semoga yang kita lakukan tadi bukan kesia-siaan. Karena yang ga tenggelam dalam kerugian adalah mereka yang beriman + beramal shaleh + saling menasihati untuk kebenaran dan kesabaran (Q.S. Al-Asr: 3)
Ohya sebenernya Al-Asr ini bukan nge-highlight tentang rugi waktu aja sih. Bisa all kinds of things. Misal pemikirannya untuk hal yang sia-sia.. Tenaganya untuk hal yang sia-sia. Kreativitasnya. Masa mudanya. Perasaannya dikuras untuk hal yang sia-sia..
Jadi secara umum, isi hidup seseorang kayak semu… Coba deh kita renungin hidup kita beberapa tahun ke belakang. Pernah ga sih kita jalanin rutinitas tapi rasanya kok kayaknya gitu-gitu aja yaa..
Ngejar sesuatu ambiiss sampe dapet, tapi pas udah dapet rasanya hambar..
Nyari cuan sebanyak-banyaknya, pas udah banyak, rasanya hampa. Gatau juga buat apa..
Kreatif bikin konten, nyari follower, pas udah banyak, malahan jadi banyak fitnah..
Hidup, kayak gaada artinya…
Mungkin saat itu kita lupa mengacu ke Al-Asr ayat 3 yaa. Yang penyampaiannya saja Allah sampe-sampe harus bersumpah dulu. Berarti kan pengen banget nekenin dan bikin manusia percaya.
So berangkat dari kepoin surah ini, semoga Allah lindungi kamu dari segala bentuk kesia-siaan… Dari tenggelamnya dalam lautan kerugian. Mungkin banyak orang di luar sana yang tracking spending nya setiap hari, tapi ga banyak orang yang tracking waktunya. Semoga kita berdua bisa lebih mindful lagi dalam melalui anugerah waktu-waktu kita. Amiin
Semoga juga dengan tahu konten Al-‘Asr ini, kualitas “hang out” nya jadi ke-upgrade jadi lebih berbobot. amiin
Baru ngeh, dari SD aku ga paham hubungan antara mau pulang sama “Demi masa”, ternyata masyaa Allah balik lagi buat reminder kita yang sering lalai, memang manusia harus diingetin terus-terusan yaa 😳 Mana nih circle yang bubarannya baca Al-Ashr? Join dong hihi