“Gak perlu islami banget!! Jadi orang baik aja cukup!”

“Jadi baik tuh basic. Gak perlu pake pendekatan agama!”

At first, I thought that life was all about doing good deeds, spreading kindness – each other. No matter what your faith or religion was, everyone would get the reward. But then, I came across one of the ayaahs in surah Ibrahim that completely change my mindset:

Perumpamaan orang yang ingkar kepada Tuhannya, perbuatan mereka seperti abu yang ditiup oleh angin keras pada suatu hari yang berangin kencang. Mereka tidak dapat mengambil manfaat sama sekali dari apa yang telah mereka usahakan (di dunia). Yang demikian itu adalah kesesatan yang jauh. (Ibrahim; 18)

Even the disbelievers do good deeds. Here we will understand that life is NOT only about doing good deeds. Away before that, the most fundamental thing is believing to the only one God. Tawheed. Cause without faith, what you do will become USELESS..

Mereka sama sekali gak nemuin pahala dari amal-amal mereka. #JLEEBB!!!!!!

Seketika, dada ini disesaki dengan pernyataan,“Kok Allah gak adil banget? Katanya ‘Tuhan’.. tapi kok malah gak se-apresiatif itu sama usaha hambanya?”

Bukan. Bukan gak adil.
Pasalnya, perbuatan mereka berpondasi kekufuran dan pendustaan. Menyalahi dengan berkata di dunia ini gak ada Tuhan, atau adanya Tuhan SELAIN Allah itu urusannya BESAR SEKALI di mata Allah. Jadi, kekufuran mereka sendiri yang menghancurkan semuanya, amal baik mereka. Adil atau gak adil itu cuma terletak di syarat. Mereka hanya tidak memenuhi syarat, yaitu tiadanya iman. Mereka itu membangun suatu bangunan, tapi pijakan dan tiangnya salah. Jadilah runtuh, lenyap dan ambles bangunan itu.

Kamu tahu..

Di hari kiamat, mereka meminta balasan atau pahala dari Allah atas apa yang telah mereka lakukan di dunia; sedekah mereka, silaturahim mereka, segala harta yang mereka gunakan untuk saling mengasihi sesama, mungkin ada juga non-muslim yang bantu bangun masjid, ngumroh-in ustadz, memberi makan orang miskin, dsb. –> Mereka sangat yakin dan mengira bahwa diri mereka berada dalam kebenaran. Tapi nyatanya, gak ada satupun pahala yang bisa dipetik. 🤧 Gak ada satupun tersisa dari amalan mereka.. Ibarat debu yang telah menggunung, tapi seketika itu diporak-porandakan oleh angin topan yang kencang. Hilanglah semua tak membekas.

Begitulah amal-amal perbuatan orang-orang kafir. Kekufurannya sendiri yang menghancurkannya. Alhasil si pelaku tidak memetik faedah apapun pada Hari Kiamat. Naudzubillah tsumma naudzubillah.

Kalau kita perhatikan di akhir ayat, Allah pun bilang kalau perbuatan yang dilakukan tanpa iman merupakan kesesatan yang jauh (dari jalan kebenaran). Bahasa kitanya, itu kasus yang jauh dari hidayah. Mereka anggap apa yang dilakuinnya benar tapi sebenarnya usaha mereka gak lurus, sampai-sampai mereka baru banget sadar pas di akhirat, di saat mereka sangat memerlukan balasan amal mereka di yaumul akhir. Di saat penentuan tempat terakhir mereka, kesenangan dalam surga atau kepedihan dalam Neraka.
#Ya Allah.. Lindungilah kami dari beramal tanpa landasan.

Surah Ibrahim ini bukan satu-satunya surah yang ‘kebetulan’ ngomongin ini. Pernyataan amal mereka ‘sia-sia’ ini juga disupport sama surah lain:

Dan Kami akan perlihatkan segala amal yang mereka kerjakan, lalu Kami akan jadikan amal itu [bagaikan] debu yang berterbangan. (Al Furqan: 23)

Dari ayat ini, kita belajar bahwa perbuatan baik bukanlah segalanya jika ia dihiasi dengan kekufuran dan pendustaan pada Allah. Maka aku berdoa, semoga Allah tidak menjadikanmu dan aku termasuk mereka yang mengira perbuatannya sudah benar, padahal di akhirat ‘amalnya telah musnah’.. Apalah artinya perbuatan-perbuatan mulia yang telah dikumpulkan tapi pada akhirnya tak terakui karena tertelan sifat kedurhakaan?

… Allah tidak menganiaya mereka. Tetapi merekalah yang menganiaya diri mereka sendiri.

(Ali Imran: 117)

Mau dapet Quranic Letter secara personal langsung dari penulis ke Emailmu?

Yuk Gabung! 😎

Udah ada 1500+ Milenial Indonesia + Malaysia nih yang gabung! Masa iya kamu rela gak ikutan!

Jangan Shalih Sendirian. SHARE:

Next Post

Cara Keluar Dari 'TRAP' Lawan Jenis

Mon Aug 17 , 2020
Sebuah memori. Suatu potret memori yang tersimpan rapi dalam Al-Qur’an. Satu momen dalam kisah yang Allah sendiri labeli sebagai ‘KISAH TERBAIK’ (12:3). Pasti udah bisa […]