Kenapa sih kita harus diciptain?
Kenapa sih manusia hidup dengan ujian?
Kenapa sih harus ada hari akhir?
Kenapa sih Allah gak jadiin kita malaikat aja, biar gak cape-cape melawan godaan syaitan?

Seiring berjalannya waktu, kepercayaan kita emang sering banget diuji. Daya nalar kita akan berkeliaran untuk berlomba-lomba memunculkan pertanyaan-pertanyaan itu di benak…

Yaa begitulah manusia! Kecenderungan untuk taat dan untuk durhakanya bikin dia punya banyak inisiatif (suka NGIDE). Dia bukanlah makhluk Allah yang diprogram untuk melakukan hanya yang diperintah Allah tanpa nanya-nanya lagi, seperti halnya malaikat. Mereka berbuat sesuai instruksi Allah, gak ada usul “kenapa sih ya Allah kaya gini? Kenapa sih kaya gitu?”.

Namun perlihal tanya bertanya, pernah sesekali malaikat mempertanyakan kebijakan Allah tentang penciptaan kita, manusia – yang diabadikan untuk menjadi pelajaran di surah Al Baqarah ayat 30:

Dan ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.” | Al Baqarah: 30

Tuh kan.. SEKELAS malaikat aja yang super taat dan lebih berwawasan dari kita juga bisa mempertanyakan!!

Well.. beda maksud nih! Karena emang makhluk yang taat, malaikat nanya bukan untuk protes, menentang ataupun dengki sama manusia. Mereka cuma minta informasi dan pengetahuan aja tentang hikmah yang terkandung di dalam penciptaan itu. Jadi, beda niat bertanyanya dengan manusia. Kalau kita kan kadang nanya sambil kesel dan marah-marah ke Allah :’(.

Disini malaikat heran, mau tau kenapa Allah ingin ciptakan orang yang kerjaannya maksiat dan berbuat kerusakan nantinya di bumi. Nah, yang menarik di ayat ini adalah peletakkan huruf waw setelah pertanyaan malaikat itu.

Kalau secara kaidah nahwu dalam bahasa Arab, kita tahu huruf waw sebagai konjungsi/penyambung. Namun secara tafsir ibnu katsir, ia maknanya sebagai ‘haal’ (menunjukkan keadaan). Jadi maksudnya malaikat, “Kalau emang mau buat disembah, maka kami akan selalu bertasbih memuji dan menyucikan Engkau. So, kenapa gak kami aja?” atau kata lainnya “Padahal kami lebih layak untuk diangkat sebagai khalifah itu”. “

Memang khalifah artinya apa sih?
Kalau dari tafsir Al Misbah, Khalifah berasal dari kata khalfu artinya ‘di belakang’. Yang di belakang itu biasanya ‘menyusul’ siapa yang di depannya, sehingga ia bisa menggantikan yang di depannya. Contoh, Abu Bakar r.a itu khalifah Rasulullah (menggantikan Rasululah SAW). Makna lainnya bisa juga ‘memelihara, membina, mengantar sesuatu menuju suatu penciptaan itu‘. Misal, kursi kita pelihara, rawat dan bersihin biar bisa kita dudukin, sesuai dengan tujuan penciptaan kursi. Jadi Allah ingin kita ‘memelihara’ bumi. Misal manusia memelihara laut, agar: (1) kapal bisa berlayar di atasnya. (2) ikannya bisa diambil. (3) agar mutiaranya juga bisa diambil dan dikelola, dsb.

Sedangkan dari Tafsir Jalalyn, Allah menciptakan manusia di bumi itu untuk mewakili-Nya dalam melaksanakan hukum-hukum atau peraturan-Nya.

BAYANGKANN!!!
Allah CHOSE YOU over the angels untuk tinggal dan mengurus bumi. Allah pilih kamu dibanding mereka yang kerjaannya bertasbih! Kurang istimewa apa kamu coba? Apalagi yang mau kamu pertanyakan? Kenapa udah jadi manusia malah jadi mau malaikat? Bukankah kamu tahu jikalau kamu taat, derajatmu bisa lebih baik dari malaikat? We are special, man! Allah put lots of trust on you! Allah itu Maha Bijaksana dan Yang Maha Bijaksana gak mungkin salah membuat keputusan. Bahkan hal-hal kecil seperti kenapa pohon kelapa numbuhnya lama banget, kenapa buah musim dingin adanya cuma di musim dingin, dsb.

Ayat-ayat lain yang support Peng-khalifah-an manusia di bumi:

  • “Dan dialah yang menjadikan kamu sebagai khalifah-khalifah di bumi dan Dia mengangkat (derajat) sebagian kamu di atas yang lain…” |Al-An’am: 165
  • “…dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi…” | An Naml: 62
  • “Dan sekiranya Kami kehendaki, niscaya ada di antara kamu yang kami jadikan malaikat-malaikat (yang turun-temurun) sebagai pengganti kamu di bumi”. | Az Zukhruf: 60

So.. kapanpun terbesit pertanyaan-pertanyaan di benak tentang penciptaan di bumi, tentang hukum-hukum Allah, dan ratusan pertanyaan takdir lainnya (apalagi syaitan! suka banget menggiring kita jadi ‘panas hati’ dengan pertanyaan sendiri atau bikin kita mikir, “iya ya kok Allah gitu banget?”), Bacalah kembali 99 sifat-sifat baik Allah. Salah satunya, ingatlah bahwa Allah itu adil. Kenapa harus mempertanyakan keputusan Yang Maha Adil? Allah itu tahu segalanya. Emang kita lebih tahu segalanya daripada Allah? Allah itu lebih pengasih dari segala sifat paling pengasih yang manusia pernah punya di dunia. Emang kita merasa diri ini murni dari rasa pelit dan benci? Yang Maha Penyayang gak mungkin tega memutuskan sesuatu yang merugikan hamba-Nya.

As a human, you can’t fully understand the wisdom behind Allah’s plan. So if you gain something, embrace it. If you lose something, let it be. Just simply trust in His plan.

Kapan terakhir kali kita berprasangka baik ke Allah?

Mau dapet Quranic Letter secara personal langsung dari penulis ke Emailmu?

Yuk Gabung! 😎

Udah ada 1500+ Milenial Indonesia + Malaysia nih yang gabung! Masa iya kamu rela gak ikutan!

Jangan Shalih Sendirian. SHARE:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Next Post

Kisah PERSAHABATAN TERBAIK di dunia!

Fri Nov 22 , 2019
Persahabatan.. Sejatinya ia adalah apa yang tercermin dari kedua insan ini. Mereka bersahabat, saling mencintai, bertemu dan berpisah karena Allah SWT. Ia yang membenarkan ketika […]