Yang Maha Pemurah,
Yang telah mengajarkan Al Qur’an,
Dia menciptakan manusia,
Mengajarnya pandai berbicara,
Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan..
Dan tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohonan kedua-duanya tunduk kepada-Nya.
Dan Allah telah meninggikan langit dan Dia meletakkan neraca [keadilan]..
(Ar-Rahman: 1-7)
Kejadian yang tidak terjadi pada tiap tahun. Desember 2019 ini adalah waktu dimana Dia menunjukkan kuasa-Nya. Kejadian yang meluluhkan hati orang-orang beriman dahulu sampai mereka melakukan rukuk dan sujud yang panjang, melebihi panjang sholat malamnya. Kejadian menakjubkan yang tidak lain tuk membuat kita semakin bertakwa dan memperdalam keyakinan BENARNYA dan PASTINYA hari kiamat nanti.
Kita tahu, alam raya ini tidak diciptakan secara main-main. Ada rahasia dibalik setiap peristiwa, termasuk peristiwa ini. Bumi ini tunduk dan ditundukkan oleh Allah. Perputaran matahari adalah simbol waktu, sebagai segala penanda mulai dan berakhirnya waktu sholat, perhitungan tahun, minggu, dsb. “Matahari dan bulan (beredar) menurut perhitungan,” Segala yang ada di langit dan di bumi bertasbih pada Allah –every single thing of them– dengan cara mereka sendiri. Ketika mereka tunduk pada Allah untuk berputar pada orbitnya, itulah cara mereka bertasbih.
Tapi pernahkah terpikir bahwa sebenarnya segala peristiwa kita saksikan di langit dan bumi sejatinya untuk membuka mata dan mata hati kita untuk semakin taat? Kadang hati kita seringkali gelap, keras dan tak kunjung terbuka untuk kembali ke Allah. Lisan ini terasa kaku sekali untuk menyebut nama Allah. Pikiran ini selalu mementingkan logika dan penjelasan ilmiah daripada kesadaran akan DIA YANG MENGATUR SEMUANYA UNTUK TERJADI.. Sebagai anak muda, yang kita pikirkan selalu dunia, materi, pendapatan, pariwisata, dan image media sosial.
Para ilmuan berkata bahwa pemandangan gerhana ini akan terlihat sangat indah, tapi akan membutakkan matamu at the same time jika melihatnya dengan mata telanjang. Terlintas lagi di benak, we cannot even stare something that was covered? How NOTHING AND WEAK we are! Menatap satu ciptaan Allah saja yang sudah tertutupi seluruhnya bisa membutakkan, apalagi menatap dan berdiri berjam-jam dibawah matahari without any cover? We can get burned! Subhanallah :'((
Jika kita mau membuka mata, banyak orang yang tidak menyukai spiritual reminder, apalagi tentang hari akhir. Kalaupun tak sengaja terdengar, mereka akan berusaha menjauhi itu. Entah karena takut, pura-pura lupa atau terbawa seperti orang kafir untuk mendustakannya. Padahal, kalau bukan hari akhir, lantas apalagi yang bisa membuat sadar bahwa kita akan kembali?
Ada satu fenomena alam yang belum pernah terjadi sampai saat ini. Sebuah fenomena yang tidak pernah ada pada tsunami, gempa bumi, tornado, dsb. Ia tersebutkan dalam Surah Al Qari’ah dan Az-Zalzalah.
Pada hari itu manusia seperti anai-anai yang bertebaran..
dan gunung-gunung seperti bulu yang dihambur-hamburkan.. (Al Qariah: 4-5).
Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat [yang dikandung]nya…
Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan yang bermacam-macam, supaya diperlihatkan kepada mereka [balasan] pekerjaan mereka (Az-Zalzalah: 2 dan 6).
Itulah fenomena terdahsyat, ketika mayat-mayat DILONTARKAN dari perut bumi. Ketika mereka DIMUNTAHKAN dari kuburnya masing-masing. Perlukah menyaksikannya terlebih dahulu baru taat setelahnya?
Sahabatku berkata, “yuk kita ke pergi ke Planetarium untuk melihat gerhana ini”, entah mengapa aku tak begitu tertarik menyaksikannya — Google is enough for me to see what it looks like. Bagiku, rukuk dan sujud yang panjang dalam sholat gerhana seperti halnya yang dilakukan orang-orang beriman dahulu terasa lebih bermakna untuk melewati fenomena ini. Dzikir, muhasabah, sedekah dengan hati yang murni karena Allah terasa lebih penting. Karena gerhana matahari selanjutnya akan kembali pada tahun 2031 (perkiraan astronom) — terbesitlah di benak: Siapa yang bisa menjamin umurku akan mencapai waktu itu? bisa jadi… ini sholat gerhana terakhirku..
Siang ini.. Hatiku luluh terbawa dalam kekhusyu’nya sholat Gerhana matahari berjamaah di AQL Islamic Center hari ini..
Juga pada khutbah menggugah yang membuat akhir zaman terasa lebih dekat..
Oleh gurunda kami.. Ust. Bachtiar Nasir.