Layaknya cerita pada setiap buku dan film, adanya karakter antagonis dan protagonist akan membuat kisah, pelajaran dan hikmah disana semakin hidup. Tapi cerita ini jelas bukan cerita fiktif seperti yang di buku atau film buatan manusia! Kisah based on true story yang bikin merinding ini tertulis dari buku yang kebenarannya 100%, berasal dari Sang Sutradara segala adegan dan cerita manusia di dunia ini.. Al Qur’an surah ke-66 ayat 11.
Dalam akhir surah At-Tahrim, terselip sebuah doa. Singkat.. namun dapat membuka pintu langit saat itu juga. Do’a dari lisan sang perempuan yang amat teguh pendiriannya. Walau bersuamikan Raja Mesir terzalim yang mengaku Tuhan dan menyiksa sekeras-kerasnya siapapun yang menentangnya, keimanannya tak pernah ikut terwarnai.
Sebuah curahan hati dalam bentuk do’a. Ialah doa Asiah binti Muzahim. Istri dari raja yang kedurhakanya melewati batas kedurhakaan syaitan, yang jasad suaminya Allah selamatkan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang datang kemudian (Yunus: 92).
NOTE: Fir’aun itu bukan nama asli suami Asiah yang zalim itu. Fir’aun itu gelar atau julukan buat Raja Mesir yang dimulai ketika zaman Nabi Musa a.s. Terus kenapa Al-Quran gak nyebut namanya aja? Salah satu di antaranya karena Allah Maha Menutupi Aib. Orang udah durhaka gini aja namanya masih Allah tutupin dari nama sebenarnya. Betapa Santunnya Allah.. Gak kaya kita, kalau lagi ngegosip dan kesel, nama orangnya suka sengaja disebut biar orang lain pada tau kejahatannya. Kalau Allah gak gitu.. 🤧 Allah baik banget!!!!
#Betapa Masuk Syurga Butuh Perjuangan!
Setelah banyak baca, aku jadi banyak merasa. Kalau dibanding dengan Asiah, ternyata kita jauuuhhh lebih lemah kesabarannya…
Bayangin nih, bayangin. Ketika diketahui bahwa Asiah tidak mau ‘mengakui dan menyembah’ suaminya, ia langsung disiksa sampai bajunya robek dan berdarah-darah, punggungnya dikenakan rantai yang melingkar, diikat di tiang, lalu dijemur di terik matahari. Ya Allah.. Perempuan mana yang bisa setegar itu. Kadang kalau kita masak aja dan keiris tangannya, udah perih banget dan bisa nangis⎯⎯apalagi ini disiksa ke seluruh badan hanya karena melisankan لا إله إلا الله. 😖
Terus, kalau yang ngelakuin orang lain mah kita bisa ngerti yaa kenapa tega. Ini SUAMINYA sendiri memperlakukan SEPARAH itu!! Sampai #Part yang bikin sedih kalau di tadabburin, pada kondisi TERLEMAHNYA berdarah-darah, ia mengadah ke langit dan berdoa:
Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah disisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir’aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zhalim.
At-Tahrim: 11
Ya Rabb.. di titik kritis cobaan beratnya, Asiah malah gak berhenti mikirin Allah. Di kondisi terakhir lelahnya disiksa, ia meminta sesuatu yang indaaahhhh banget. Doanya bukan untuk orang lain, agar azab petir dan angin kencang menimpa Firaun atau agar mereka meringankan siksaannya saat itu juga, melainkan untuk dirinya, agar dibangunkan sebuah tempat peristirahatan di Syurga yang dekat dengan Allah. #cryyyyy😭
Karena Allah Maha Mendengar hamba-Nya, Allah langsung kabulkan saat itu juga. Ketika ia berkata “Bangunkanlah untukku sebuah rumah”, Allah langsung menunjukkan tempatnya di syurga yang terbuat dari mutiara sampai Asiah tertawa dan terasa hilang semua rasa sakit dan pedihnya kala disiksa. Saat itu, Fir’aun yang berada di tempat dan melihatnya tertawa membuat hatinya terasa sempit. Ia heran dan berkata ke yang lain, “Apakah kalian tidak merasa heran dengan kegilaannya? Kita menyiksanya, namun dia tertawa!” Padahal Asiah begitu karena diperlihatkan sesuatu yang tak pernah dilihat oleh mata manusia, didengar oleh telinga manusia, dan belum pernah terbesit di hati manusia. 🥀
Ketika ia berdoa “Selamatkan aku dari orang-orang zalim”, Allah segera menyelamatkannya dengan mengeluarkan ruhnya dari jasad. Balasan dari Allah ini adalah berita yang menggembiarakan yang pernah manusia dengar!
Kadang tuh aku suka mikir, aku ini siapa dan perempuan macam apa gitu.. Perempuan-perempuan zaman dahulu di masa para nabi tuh berani-berani, gak takut mati, gak takut disiksa, kuat dengan apa yang mereka yakini, pokoknya keren-keren. Sedangkan kita…. ngupas bawang aja udah nangis, belum kalau keciprat minyak panas saat goreng, suka manja. Memilih sesuatu aja bisa lama banget karena gak bulat hati dan gak konsisten. Beda banget kualitasnya dan malu banget kalau dengar sirah perempuan Islam dahulu.
Kalau seandainya kita hidup disana dan di zaman itu, belum tentu bisa setegar mereka dan belum tentu juga ada di barisan orang-orang yang benar. Malahan, bisa jadi kebawa ke yang salah karena semata-mata takut sama Penguasa zalim itu — Loh benar kok! Bukankah comfort zone selalu terdengar asik bagi kita?
”Lelaki yang sempurna jumlahnya banyak. Dan tidak ada wanita yang sempurna selain Maryam bintu Imran dan Asiyah istri Firaun. Dan keutamaan Asiyah dibandingkan wanita lainnya, sebagaimana keutamaan ats-Tsarid dibandingkan makanan lainnya.”
(HR. Bukhari 5418 dan Muslim 2431).
Kalau standar kita hanya model majalah, miss Indonesia, miss universe yang hanya dikagumi seluruh penduduk bumi, Perempuan-perempuan model Asiah lah yang lebih pantas kita kagumi. Gimana enggak? Ia dikagumi penduduk langit!!! Bahkan surgapun ikut merindukannya. Mereka lebih cantik, keren, berkarakter, ber-manner (yaa segala aspek yang diuji dalam kontes kecantikanlah).
Kadang juga terbesit… Jika seandainya syurga hanya untuk orang-orang seperti mereka, Bagaimanakah dengan kita? 💔 Baru sholat dan menutup aurat aja udah ngerasa kek megang kunci syurga. Kalaupun kita masuk surga, dimana kita akan tinggal?
Jaauh jauuuuuh dengan kelas mereka. Orang-orang masuk syurga dengan berdarah-darah. Zaman nabi, muslim Uighur, muslim Palestina, muslim Rohingnya, dll. Kita yang belum tentu masuk syurga, malahan santai-santai saja. Padahal di Indonesia, kita tidak perlu disiksa hanya karena apa yang kita yakini.
Kalau dibanding hidup orang-orang struggle di zaman Rasul, ternyata kita gak pernah sebanding ketegarannya. Ternyata kita aja yang terlalu berisik keluh kesahnya.
Dari kisah ini, kita bisa belajar dan mengambil hikmah bahwa bagaimanapun pahitnya, bagaimanapun kompleksnya cobaan kehidupan ini, Allah gakkan pernah meninggalkan hamba-Nya sendirian. Allah gakkan lepas kita gitu aja dalam menghadapi ujian hidup, semua akan dituntun. Kita perlu ingat, Allah itu gak tegaan dan Maha Penyantun!
Semoga kita bisa terus belajar untuk menyerahkan semuanya pada Allah, menjalani sesuatunya dengan hati lapang dan ikhlas.
Selapang Asiah binti Muzahim, in syaa Allah.. 🙂
wah potek hati aku membaca tadabburan diatas, rasanya memang diri ini belum ada apa-apanya 🙁
سبحان الله what an amazing article🥺thank you for sharing this as it widen my knowledge bout the real message delivered in each ayah that we have
memorize together 💕
Masyaallah ,,make me cry 😭😭😭😭😢😢
Love this post ❤