Jika ditanya siapa orang yang paling berjasa dalam hidup kamu, kamu tentu menjawab, “ayah.. ibu.. orang tua..”

Jika ditanya siapa sosok yang tiada henti-hentinya mencintaimu (seberapa buruknya perlakuanmu) dan selalu mendoakan kesuksesan untukmu,
tentu kamu menjawab “ayah.. ibu.. orang tua..”

Jika ditanya siapa insan pertama yang paling bisa diandalkan untuk kamu mintai pertolongan ketika dalam kesusahan (apapun bentuknya),
tentulah kamu menjawab “ayah.. ibu.. orang tua..”

Orang tua ituu emang tempatnya setiap anak untuk berlindung dan meminta tolong.. Tapi, gimana jadinya dengan satu ayat dalam surah ini? Ketika bahkan seorang ayah bisa ninggalin kamu?
And fatherly love will give NO BENEFIT at all? ;'(

Surah ini berjudul nama seorang ayah, tapi ia bukanlah seorang Nabi. Ia itu seorang hamba saleh yang Allah berikan kelebihan hikmah. Mungkin kamu bisa tebak surah apa?

iya..
Surah Luqman.

Surah ini dimulai dengan ‘ayah yang memberikan manfaat pada anaknya’, tepatnya di halaman kedua – ayat 12. Tapi kontrasnya, surah ini ditutup dengan pernyataan bahwa “Cinta ayah gak bisa memberi manfaat apapun, gak bisa menolong di akhirat. Cinta ayah ini cuma bisa bermanfaat selama di dunia aja…”

يٰٓأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا۟ رَبَّكُمْ وَاخْشَوْا۟ يَوْمًا لَّا يَجْزِى وَالِدٌ عَن وَلَدِهِۦ
Wahai manusia, bertakwalah kepada Tuhanmu dan takutilah suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya...

Luqman: 33

This ayaah is actually giving you a strong alert.. to fear the day when fatherly love will be no good!
Suatu hari nanti.. dimana setiap orang akan sibuk sendiri-sendiri memikirkan nasibnya.

Sebagai anak, mungkin kita udah keseringan “ngerasa aman, sejahtera” kalau masih ada orang tua saat di dunia. Masih ada yang mau berjuang untuk kita, masih ada yang mau berkorban untuk kita jiwa dan raga, membantu kita untuk bertahan hidup, dan lainnya. Tapi ketahuilah.. di akhirat mereka akan berkata,
“SAYA SENDIRI UDAH SIBUK!”

وَلَا مَوْلُودٌ هُوَ جَازٍ عَن وَالِدِهِۦ شَيْـًٔا ۚ
dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun …

Luqman: 33

Sebaliknya pun begitu. Intinya dua-duanya gakkan bisa nolong satu sama lain. Nah itu aja ‘orang yang paling dekat’ dengan kamu di dunia, lah apalagi teman, kerabat, kenalan, orang asing? 😖 Semuanya gak akan ada yang bisa bantu kamu!

Ya Allah, jadikanlah kami orang yang tidak berharap kepada selain-Mu, dan janganlah sandarkan kami kepada selain-Mu…

 إِنَّ وَعْدَ اللهِ حَقٌّ ۖ
Sesungguhnya janji Allah adalah benar

Luqman: 33

Hal ini adalah suatu kepastian. Bukan hoax, bukan sekedar wacana. Apa yang telah disebutkan merupakan janji yang pasti, yang tentu akan ditepati – takkan meleset, diingkari ataupun direvisi lagi rencananya.

فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا
Maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia menipumu.

Luqman: 33

Oleh karena itu, agar kamu siap menghadapi hari dimana pertolongan orang tua jadi useless, janganlah dunia ini menjadi tujuan utamamu. Kenapa? Karena kesenangannya, kilau perhiasannya, godaan, kepuasan, kemewahan, keindahan, semuanya imitasi. Gak nyata. Cannot believe it? Think again, HOW LONG WILL THOSE THINGS LAST in your life?

Dengan kata lain, “dont allow the worldly life cheat you, take advantage of someone’s lack of awareness.” -> Karena bagi orang yang lengah atau lalai, dunia ini sangat menipu. Mereka itu kaya gimana? orang yang menganggap hidup itu cuma sebatas “PLEASURE+ENTERTAINMENT” aja, juga sekedar berlomba materi dan kebangaan anak yang soon akan merugikan dirinya dan kehidupan kekalnya. Mereka gak lain ibarat pohon: tumbuh, tapi lama-lama menguning, layu dan hancur.

 وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللهِ الْغَرُورُ
… dan jangan penipu itu menipu kamu dalam (mentaati) Allah.

Luqman: 33

Yang dimaksud dengan (الغرور) penipu disini ialah setan. Jadi Allah menasihati kita untuk hati-hati. Janganlah terpedaya oleh setan karena mereka berjanji sama Allah untuk mengusik hidup kamu seumur hidup, menjadikan tiap-tiapnya berangan-angan dengan angan-angan kosong, serta mengalihkan mereka dari sesuatu yang semakin dekat setiap detiknya, akhirat..

INTROPEKSI BARENG!

Betapa banyak orang-orang tenggelam oleh dunia dan menghabiskan waktunya untuk sebuah permainan.

Anakmu, adikmu, keponakanmu semuanya terobsesi dengan media hiburan. Mereka hidup season demi season dari game. Mereka hidup hanya untuk menunggu dan meng-install versi terbaru dari video game, PSP, dan sebagainya..

Dirimu.. mungkin satu di antara para remaja.. yang pernah sanggup berdiri berjam-jam dalam antrian bahkan sampai ke luar gedung hanya untuk sebuah tiket (konser maupun film), tetapi TIDAK PERNAH KUAT berdiri lama dalam sholat!

Atau mungkin kamu bukan lagi remaja, melainkan orang dewasa, yang terkadang terhadap film itu tidak sekedar menonton, tapi juga mengikuti kehidupan orang-orang yang gak menambah manfaat apapun pada dirimu. Googling, Youtubing, stalking tentang kehidupan mereka setiap hari-nya, dan menjadi orang yang pertama update tentang kehidupan mereka, tidak lain seperti malaikat rakib atidnya saja. Waktumu habis tergerus menonton kehidupan orang.

Kalau sekarang jadi terbesit pertanyaan, “kok hidup serius banget? emang gak boleh cari hiburan?”

Daritadi, Al Quran ini membicarakan tentang permainan yang tanpa tujuan dan manfaat dari segi akhirat. Kalau kamu mau main ya boleh aja.. tapi sebelumnya tanyakan dua hal ini ke diri sendiri:

1.         Apakah manfaat ini dari segi akhirat?
2.        Apakah ini akan melengahkan/bikin addict ?

Semoga refleksi sederhana ini dapat membuatmu bangun dari tidur panjangmu.

Mau dapet Quranic Letter secara personal langsung dari penulis ke Emailmu?

Yuk Gabung! 😎

Udah ada 1500+ Milenial Indonesia + Malaysia nih yang gabung! Masa iya kamu rela gak ikutan!

Jangan Shalih Sendirian. SHARE:

Next Post

Closer to The Last Station

Tue Jun 9 , 2020
Mungkin tak banyak dari kita yang sadar bahwa analogi hidup ini.. ibarat menaiki sebuah kereta.. Aku ingin berbagi sebuah renunganmungkin sederhanakarena ia hanya didapat dari […]