Ada satu ayat di Al Quran yang keren banget. Dia singkat dan padat, tapi udah bisa nge-spill tentang seluruuuuuuuuuh isi dunia.. Ngena banget! Apa yang bikin kita sibuk, apa yang bikin hati seneng, bahkan hal-hal yang sering bikin kita lengah di setiap jenjang usia—pokoknya semuanya ke-cover. Susunannya rapih, pemilihan kata-katanya pas. Aahh keren banget deh! Bisa nebak ayatnya? 🙂
ٱعْلَمُوٓا۟ أَنَّمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَا لَعِبٌ وَلَهْوٌ وَزِينَةٌ وَتَفَاخُرٌۢ بَيْنَكُمْ وَتَكَاثُرٌ فِى ٱلْأَمْوَٰلِ وَٱلْأَوْلَٰدِ ۖ كَمَثَلِ غَيْثٍ أَعْجَبَ ٱلْكُفَّارَ نَبَاتُهُۥ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَىٰهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَكُونُ حُطَٰمًا ۖ وَفِى ٱلْءَاخِرَةِ عَذَابٌ شَدِيدٌ وَمَغْفِرَةٌ مِّنَ ٱللَّهِ وَرِضْوَٰنٌ ۚ وَمَا ٱلْحَيَوٰةُ ٱلدُّنْيَآ إِلَّا مَتَٰعُ ٱلْغُرُورِ
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.
(Q.S. Al-Hadid: 20)
Hmm 🤔 sebenernya.. dengan baca terjemahannya aja dah cukup bisa dipahami sih…
Tapi ADA HAL YANG SANGAT MENARIKK yang mungkin kamu gak pernah kepikiran!!!
Coba deh kamu liat kata-kata yang aku tebel-tebelin.
Biar lebih gampang paham, coba perhatiin gambar yang udah aku visualisasikan dari 8 kata tadi:

Jadi Al Hadid ayat 20, 8 kata di ayat itu, secara ringkas sudah merangkum seluruh kehidupan kita. Sekarang coba pikirin deh:
1. LA’IBUN 🧸
Hidup kita dimulai dari mana? Dari kecil. Balita. Oke.
Apa yang paling disenangi sama anak kecil? Yap. Mainan!
Kalo kamu punya adik, keponakan, atau mungkin anak sendiri, pasti kita tau banget segimana nyebelinnya kalo dia lagi minta mainan. Sampai kejeerr, guling-guling, kadang berebutan, dan berantem sama temennya. Yang disebut-sebut ituuu mulu. Yang dipikirin itu lagi, itu lagi.. Nah ayat ini dimulai dengan kata la’ibun, a.k.a permainan, yaitu apa yang paling penting dan paling disenangi di fase pertama kehidupan manusia. Maa syaa Allah..
Begitulah dunia di mata anak kecil: main-main, mainan, permainan.
2. LAHWUN 🤳🏻
Kemudian kita gede… masuk ke masa remaja. Apa yang paling dicari? Yap. Hiburan! Biar nggak gabut. Biar sibuk. Biar ada kerjaan. Daaaaan kata selanjutnya di ayat ini PAS banget. Hiburan (lahwun)! Sesuatu yang sering bikin lalai! Ga percaya? Coba liat sekeliling: film, konser, musik, games, Senda gurau. nongkrong sampe larut malam… Itu semua udah jadi prioritas utama remaja!!!
Ambil contoh yang paling simpel deh, yaitu video games. Pernah liat nggak remaja yang marah banget kalo digangguin pas lagi main games saking addictnya? Yap. Mereka emang se-bonding itu sama lahwun.
Well emang sih nggak ada tulisan bahwa video games itu haram di Quran. Tapi kalau udah bikin lalai? Kalau umur yang cuma sebentar ini habis buat itu semua? Ngeriiii..
Bayangin nanti Allah tanya: “Kemana kau habiskan umurmu?”
Apa kita tega jawab: “Buat joget TikTok, Ya Allah. Buat scroll IG. Buat taruhan. Buat push rank game ini. Buat nongkrong ga jelas ampe pagi di warkop.”
😖 Aduh, jawabannya aja udah bikin malu sebelum keluar dari mulut.
3. ZIINATUN 💎
Abis lewatin fase remaja, kita masuk ke fase baru. Fase di mana penampilan jadi nomor satu. Keindahan jadi pusat perhatian. Sibuk ngejar barang-barang branded, outfit harus on point, pengen tampil fancy, keren, bergaya, elegan, estetik.
Nah, fase ini diungkapin dengan kata ziinatun—perhiasan, kemewahan, keindahan. Dan pas bangeeeeeeet, Allah masukan kata ini tepat setelah kata lahwun. Betapa semua hal yang paling disenangi di fase ini teringkas dalam satu kata. Maa syaa Allah!
4. TAFAAKHUR 🏘️
Terus pas kita udah mandiri, settle karena udah punya gaji, jabatan tinggi dan segalanya sendiri (biasanya umur 30-40 tahunan), kita bakal ngadepin dorongan-dorongan buat pamer (tafaakhur). Sombong-sombongan gaya hidup dan barang kepunyaan di medsos. Baru beli ini. Baru beli itu. Kulineran fancy ke sini. Liburan ke luar negeri. Dorongan tafakhur nggak akan terelakkan di jenjang umur ini.
5. TAKAATHUR FIL AMWALI WAL AWLAAD 👨👩👦👦
Kemudian kita menikah dan punya anak. Terus kita bersaing harta dan anak – takaathur fil amwaali wal aulaad..
“ini lho si kakak baru menang olimpiade ini! Uuuh jago banget deh dia!”
“Ini lho, si bungsu baru dari German, bisa sekolah di kampus bergengsi.”
“Pas saya ulang tahun, ternyata anak saya yang pertama surprise-in saya dengan mobil baru”
“Ini lho suami saya baru dapet penghargaan terus mau naik jabatan sambil S3”
takaathur fi al- amwaal wa al-aulaad. 💔 Saling berlomba pada kekayaan dan anak keturunan.
MASYAALLAHHH nggak sih!! 😭😭
Cuma dalam delapan kata, Allah udah menekan, mengkompress, memadatkan seluruh obsesi dan proses berpikir kita di sepanjang hidup kita!!!!!
Inilah Al Quran. Inilah sesuatu yang extremely WOW yang bikin sastrawan Arab pada insecure. Kalo ngomong panjang lebar buat ngejelasin sesuatu yang rumit, itu gampang. Tapi untuk ngejelasin sesuatu rumit nan menyeluruh dengan SINGKAT-PADAT-JELAS, gak semua orang bisa. Dan inilah Al Quran, yang secara spontan dari lisan Rasulullah. ﷺ 😭
FYI!
Kalo kita engeh, ayat ini muncul setelah Allah motivasi buat bersedekah (di ayat 18 n 19). Seakan untuk menekankan hal itu, Allah nyebutin hakikat dunia ini kayak gini, biar tiap-tiap kita nggak pelit buat sedekah. Biar tiap-tiap kita ngga nunggu jadi crazy rich dan sultan dulu buat sedekah. Biar tiap-tiap kita ngga nunggu berkemampuan dulu baru mau nolong orang.
Jadi.. berangkat dari ayat ini, semoga kita bisa lebih ringan tangan dalam membantu sesama lewat berinfaq. Karena sejatinya, dengan berinfaq, harta kita ga kemana-mana.. cuma masuknya ke rekening akhirat aja.
Stay kind,
generous souls^^
Jadi… Hari ini mau sedekah di mana? 🙂
This post was truely warms my heart❤️ jazakillah khayran kak siti n team💐