Surah yang hanya berisi 4 ayat.
Sering dibaca tiap hari, terutama sebelum tidur.
Sering jadi surah favorit karena bisa ‘ngebut’ bacanya pas lagi gak mood buat salat. Hehe
Surah apa itu?
Yep. Al Ikhlas. Surah paling ikhlas kalo dibaca buat salat, hehehe 😀 Apalagi kalau lagi taraweh Ramadhan, sering diburu nih imam yang bacanya surah Al Ikhlas 😀
Nah semoga pembahasan ini dapat menambah kecintaanmu pada Al Ikhlas karena kali ini akan zoom in satu ayatnya. Iya satu ayat aja yang mengandung satu nama Allah yang unik banget. As-shomad. Kenapa unik? Karena kalau dicari, kamu gakkan pernah nemu nama ini di 113 surah lainnya dalam Al-Qur’an. Al-Ikhlas cuma satu-satunya spot di Quran yang punya as-shomad dan tempat ini setara 1/3 Quran doong. Berarti as-shomad itu berat berat banget yaa. Jadi kalau kita bisa simpulin, istilah ini kaya istilah ‘payung’ nya. Ar-Rahim, Al-Malik, Al-Quddus dan nama-nama Allah lain kaya di bawah payung as-shamad. As-Samad is like.. introducing Himself – who is Allah in brief.
Sebagai muslim, kita sering berkata, “Allah itu Esa.” Okelah.. tapi sebenarnya untuk ngerti makna dibalik Ke-Esa-an Allah, kita perlu paham as-shomad. Berikut adalah beberapa tafsir as-shamad yang dikumpulkan dari berbagai referensi dan penjelasan ustadz:
1. Dzat Yang Selalu Dituju Untuk Segala Kebutuhan
As-Samad adalah Dzat yang menuju (atau bersandar) kepada-Nya segala kebutuhan dan permohonan seluruh makhluk. Jadi gini.. kalau shamad dipakai di konteks orang, itu kaya seseorang yang kamu selalu datangi kapanpun kamu punya kebutuhan. Dan dia pun orang yang gakkan pernah kamu kecewain. Kenapa? Karena Dia punya segalanya yang kamu butuh. Ya kali dah.. kalau dikecewain yang ada ‘aliran’ pemenuhan kebutuhan kita terputus. Kita yang jadinya rugi sendiri…
Misal nih, ada seorang pelajar. Belum berpenghasilan sendiri tapi butuh makan, butuh uang jajan, butuh bayaran sekolah, dll. Kemana coba dia bakal minta semua pemenuhan itu kalau bukan ke orang tuanya? Karena dia tau kalau mereka satu-satunya yang bisa menuhin, dia akan terus mencari dan menuju orang tuanya, biar segala kebutuhan dan kemauannya dipenuhi. Nah di sini.. Allah pun begitu, seperti dalam surah Ar-Rahman:
“Semua yang ada di langit dan bumi selalu membutuhkan Allah. Setiap waktu Dia dalam kesibukan.”
Ar-Rahman: 29
Jadi dari sini kita tahu ya kalau yang butuh dan minta itu bukan orang beriman aja, tapi ‘semua yang ada di langit dan di bumi’. Which means bakteri, mikroba, tumbuhan, bintang, komet, segala binatang buas, binatang jinak, orang kafir, orang ateis, orang yang ngutuk Tuhan, semua membutuhkan Allah. Mungkin secara nyata orang-orang non-muslim gak memohon ke Allah, tapi jantungnya berdetak atas izin Allah. Semua organ yang ada di tubuhnya bekerja atas perintah Allah walau lisannya terus-terusan menghina Dia. Subhanalllah
Selain itu, as-shamad juga gak membutuhkan segala sesuatu. إنه المستغني عن كل أحد، والمحتاج إليه كل أحد (Yang tidak membutuhkan segala sesuatu dan segala sesuatu membutuhkan-Nya. — Penjelasan dari Abu Hurairah ra.)
Jadi kalau bisa disimpulin dari pengertian as-shamad pertama ini ialah kamu selalu butuh Allah, Allah selalu punya segalanya yang kamu butuhkan, dan Allah gak butuh seorangpun atau apapun.
2. Dzat Tempat Bergantung. The fulfillment of all needs
الَّذِي يَصْمُدُ الخَلَائِقُ إِلَيْهِ فِي حَوَائِجِهِمْ وَمَسَائِلِهِمْ
“Seluruh makhluk bersandar kepada-Nya dalam segala kebutuhan maupun permasalahan.”
Bedanya sama penjelasan pertama, as-shomad di sini ialah yang mengerti kamu secara sempurna sehingga Dia bisa ngasih TEPAT apa yang kamu butuhkan. Dan ini beda banget sama manusia!!!
Misal, kamu sakit terus ke dokter. Apakah cukup dengan bilang, “Saya pusing dok” terus langsung kamu dikasih resep? Tentu enggak! Pasti si dokter nanya-nanya dulu, “Berapa lama? Apa lagi yang dirasain? sakitnya kaya gimana?” dsb. Gak cukup sampe situ, kamu juga diperiksa dulu sedetail mungkin. Bahkan di scanning, dicek darah, dll Sampai si dokter bener-bener ngerti apa yang terjadi pada tubuh kamu, barulah akhirnya dia bisa ngasih solusi apa yang sebenarnya kamu butuhkan.
Jangankan dokter (yang emang orang lain), kita sendiri aja kadang gak ngerti apa yang sebenarnya kita butuhkan. Ketika sakit, kita seringkali sok tahu, “Yaa ini mah pusing biasa tar juga abis tidur sembuh” Padahal pas dicek dokter dengan berbagai macam alat, tau-tau… infeksi otak. Bayangin!!!! Kita tuh gak ngerti diri kita sendiri. Kita sering bilang, “Gak ada yang lebih paham kita selain diri kita sendiri” Oh tentunya ada!! Dialah Allah. As-Shamad.
Allah tahu dalam dan luarnya situasi dan keadaan apapun tanpa scanning dulu. Tanpa nanya-nanya dulu. Allah tau segala sesuatu yang kamu sadari ataupun enggak sadari. Allah tau apa yang terbesit di hati dan pikiranmu. Allah tau mana sel darah kamu yang ‘mampet’ di bawah kulit. Allah tau mana organ tubuh yang otw ‘rusak’. Sesuatu yang bahkan kamu gak pernah liat dan sentuh. Allah ngerti bawah sadar kamu, makna kode-kode setiap perasaan.
Gak ada seorang pun di dunia yang tahu sebagaimana Allah tahu! Oleh karena itu, pemberian Allah selalu TEPAT. Gakkan ada yang bisa memenuhi kamu lebih dari apa yang Dia cukupkan padamu sekarang!
3. Dzat Yang Merawat dan Peduli
Menurut Al Hasan, As-shamad adalah الحَيُّ القَيُّوْمُ الذِي لاَ زَوَالَ لَهُ, yang berarti Yang Maha Hidup dan Qoyyum (terus menerus mengurusi dirinya dan merawat seluruh makhluk-Nya) dan tidak mungkin binasa.
Kalau jalan-jalan keluar, kita sering liat gembel di jalanan. Ketika dia mengadahkan tangan ke orang-orang kaya/yang berkecukupan lewat, orang kaya itu gak ngasih. Well.. dia gak ngasih bukan karena gak punya. Dia punya apa yang gembel itu butuhkan cuma aja gak mau ngasih. Seringkali alasannya, “Biarin! Harusnya dia kerja keras. Biar dia tau nyari duit tuh susah!”
Contoh lain, kamu mau pinjem motor ke temen. Dia punya motor, tapi dia gak mau ngasih dengan alasan takut rusak, takut lecet, dll.
So.. Hanya karena kita punya apa yang orang lain butuhkan, bukan berarti kita akan kasih ke mereka, kan? Ya, tapi kalau Allah tuh enggak gitu! Allah punya semua yang kamu butuhkan dan Dia itu akan selalu mengurusi-Mu dan beneran ngasih apa yang kamu butuhkan. He is the most caring and loving! <3
4. Pemegang Kewenangan Tertinggi
Menurut Ibnu Mas’ud, as-shamad adalah pemimpin yang paling tinggi kekuasaannya.
Jadi gini.. sebagai ‘rakyat biasa’, kadang kita gak bisa sembarangan ketemu langsung atau punya akses ke orang penting yang punya kekuasaan tinggi. Misal deh, kita mau ketemu Raja Salman. Mungkin gak ke istana langsung ketemu? Enggak. Tapi kita perlu ke satpamnya dulu, terus ke pembantunya, lalu ke anak buahnya, ke ajudannya, terus, terus.. dari satu koneksi ke koneksi lain, ke beberapa orang dulu, sampai akhirnya ke orang terdekatnya Raja salman, baru kita bisa ke dia.
Nah as-shomad is the other way around. Sebagai ‘hamba’ yang rendah, kamu malahan punya koneksi langsung ke yang paling tinggi. BAYANGIN! Dia yang Mahaunggul dan mencapai puncak keunggulan. Kamu gak perlu cari koneksi atau pake perantara lagi. Antara kamu sama Allah itu dekat.
5. Pencipta Segala Sesuatu
Anggaplah ada seseorang yang beli rumah baru. Apakah si owner ini bakal tahu seluk beluk rumah yang dibelinya 100%? Enggak. Walaupun misalnya dia udah tinggal 5 tahun di situ belum ngerti. Yang lebih tau seluk beluk rumah itu (tanahnya kaya gimana, sekokoh apa tiang bangunannya, kualitas atapnya, dll) cuma para kuli dan aristek. Kenapa? Karena mereka yang ngebangun rumah itu.
Sekarang, siapa yang tahu lebih baik daripada Dia yang menciptakan kita ????
Bahkan sebelum kamu ngomong, Dia udah tau duluan cause He manufactured you… 🙂
Ketika ada yang sekarat, kita memohon-mohon, “Ya Allah… Jangan ambil ayah saya!” Tapi ayahnya tetap meninggal dan bukan berarti doa kamu gak dikabulin. Allah lebih tau saat kamu emosional itu apa yang kamu butuhkan. Makanya Dia mengabulkan itu dengan menguatkan hati kamu. Dia dengan akurat memahami bahwa kebutuhan kamu bukan hidupnya orang ini. Kebutuhanmu itu dikuatkan. Allah tau perasaan kamu ini ‘butuh hal yang lain.’
Sebagai manusia, kita sering banget gak ngerti apa yang sebenarnya kita butuhkan. Kadang manusia berdoa suatu bahaya untuk dirinya. Tapi dia gak sadar. Makanya doa’anya gak dikabulin.
وَيَدْعُ ٱلْإِنسَٰنُ بِٱلشَّرِّ دُعَآءَهُۥ بِٱلْخَيْرِ ۖ وَكَانَ ٱلْإِنسَٰنُ عَجُولً
Al-Isra: 11
Dan manusia mendoa untuk kejahatan sebagaimana ia mendoa untuk kebaikan. Dan adalah manusia bersifat tergesa-gesa.
Kadang kita minta A, tapi Allah kasihnya B dan itu kebetulan hal yang kita benci –> Karena lagi-lagi, kita pikir kita tahu. Padahal Dia yang lebih tau segalanya. Akhirnya kita kesel, marah-marah sama Allah. “Kenapa sih saya gak keterima beasiswa!! Kenapa sih saya gak keterima di kerjaan ini! Padahal dah berdoaaa tiap hari, bangun malam, selawat ratusan kali, salat tepat waktu, but it just doesn’t work!” Gak lama, setelah berlalu setahun, dikabarkan bahwa kampus yang kamu idam-idamkan itu terkena bom yang menewaskan seluruh mahasiswa baru dan dosen.
Nyatanya, Allah has saved you from the harms that you are unaware, that damage yourself.
Kalau kita tahu bahwa Allah itu as-shomad, kita gakkan pernah kecewa sama apa yang Allah takdirkan karena Dia gak mungkin mezalimi sedikitpun kebutuhanmu.
Sooo…. sebagai manusia yang sering punya ratusan wishlist, mintalah pada Allah as-shamad. Kalaupun berdo’a terus belum dikabulin, cukup dipahami bahwa itu bukan apa yang kita butuhkan saat ini. Dah… sesimpel itu hidup.
Kapanpun kamu membaca Al-Ikhlas ayat 2, renungkanlah makna-makna ini.. Sadarilah Allah As-Shamad. Allah satu-satunya Dzat yang bisa mencukupi kita karena Dia dalam kesibukan mengurus kita tiap hari. Walau kita datang penuh dengan kemaksiatan, Allah akan tetap memenuhi semua kebutuhan kita. Sama. Sama seperti halnya Dia mengurusi kebutuhan nafasnya mereka-mereka yang memaki-maki Tuhan…