Gak ada kapal yang berlayar tanpa pernah menemui ombak.
Ya.. Begitupun kita. 🙂
Gak ada satupun di antara kita yang hidupnya gak pernah dilanda sebuah ujian.
Nah ngomong-ngomong tentang ujian hidup, sebenernya nih ada ayat yang related, yang kandungannya dekeeeeet banget sama kita. Ayat ini punya pelajaran deep yang kebanyakan orang mungkin gak bakal engeh⎯⎯karena emang secara kasat mata, ini kek cuma ngomongin sepenggal adegan ajaa di kisahnya nabi Nuh عليه السلام.
Ohya sebelum kesana, kita review bentar keutuhan ceritanya.
Kamu tau nabi Nuh kan?
Iya bener.
Nabi yang kaumnya dikasihin banjir karena mereka udah ngedustain, ngebully, ngata-ngatain gila, dan ngejahatin beliau selama 950 tahun. He’eh! S-E-L-A-M-A itu. 🤧 Sebebel itu emang, kaumnya sama kekafiran.
Nah terus nih, kalo ngomongin banjir, jangan mikir airnya tuh kek banjir-banjir Jakarta yang palingan secetek pinggang!! 🤧 Banjirnya nabi Nuh itu… Allahurabbiii.. BANJIR TERBESAR SEPANJANG SEJARAH MANUSIA!!!! Gak pernah ada sebelum-sebelumnya ataupun sesudahnya yang kek gitu. Ya gimana enggak? Hujannya aja bukan lagi lewat awan, tapi langsung dari langit selama 40 hari 40 malam!!! Pintu-pintu langit semuanya dibuka dan mengalirkan dengan deras apa yang diperintahkan Penciptanya. Ntu baru yang atas. Belum lagi yang bawah. Allah belah lagi bumi buat mancarin air, literally, semua bagian bumi jadi memancar. Tempat yang tadinya gak pernah ada air, misalnya tempat api buat manggang roti zaman dulu gitu, mancarin air juga seakan-akan dulunya mata air.
Sampai sini masih belum kebayang juga banjirnyaaa?
Oke, kita liat gambaran dari Allah yang ada di surah Hud…
Dan bahtera itu berlayar membawa mereka dalam gelombang laksana gunung-gunung.
Hud: 42
Naahhhh kaannn!!!
Bayangin deh. Kalo ombaknya aja udah setinggi dan sebesar gunung, sedalem apa coba lautnya? 😩 sekenceng apa itu badainya? 😖Seberapa banyak air yang dah ngumpul dari langit dan bumi? Yang keduanya memancar, saling bertemu atas perintah Allah? Astagfirullah.. ombak 25an meter aja kita udah pada heboh tsunami. Terus gimana ini??
Daaaan.. yang bikin lebih melting lagi adalah..
تَجْرِي بِأَعْيُنِنَا جَزَاءً لِّمَن كَانَ كُفِرَ
Al-Qamar: 14
Yang berlayar dengan pengawasan Kami sebagai balasan bagi orang-orang yang diingkari (Nuh).
بِأَعْيُنِنَا. 🥺
Kata بِأَعْيُنِنَا aja dah bikin hati gemeter. 🤧
Kita kan tau yaa kalo kapal nabi Nuh tuh gak fancy-fancy amat. Karena cuma terbuat dari papan kayu dan pasak. Sederhana. Gak canggih-canggih amat. Gak mewah-mewah juga. Logikanya, kendaraan yang sederhana gini kalo kena ombak segede gunung, yaa pasti ketiban dan tenggelam dong?
Iya.. tapi.. walaupun badai dan petir udah menggelegar, angin udah ngedorong air dengan kencangnya sampe bikin ombak seraksasa gunung, kapal nabi Nuh tetep BISA SELAMAT BERLAYAR in such heavily extreme weather. Kapalnya bisa survive walau kemungkinann selamatnya itu dikit banget. Kenapa? Kenapa bisa? Karena بِأَعْيُنِنَا !!! Karena sepanjang jalan, Allah yang NGAWASIN perahu itu supaya nggak tenggelam. بِأَعْيُنِنَا. Karena kapal itu benar-benar di bawah pengawasan, penglihatan, pemeliharaan dan penjagaan Allah. 🥺 Allah yang jamin kapal nabi Nuh selamat dari semua disasters..
Ya Allah.. di potongan kisah ini jadi belajar kalo Allah udah menjaga dan mengawasi, seseorang bakal selamat. Ujian sebesar apa juga, kalo kita berada di dalam pemeliharaan Allah, kita bakal auto-aman. Dan ini punya pelajaran mendalam buat kita semua. Dalam hidup, kita sering ngerasa ada masalah yang rasanya tuh gakkan bisa kita hadepin. Besaaaarr banget. Rasa-rasanya ombak ujian ini di luar kendali kapal kita. Maka jika di kondisi itu, harusnya kita banyak meminta tolong pada Allah. Karena dengan pertolongan Allah lah kita bisa melalui berbagai ombak ujian hidup kita.
Tiap-tiap kita punya ombak yang beda-beda. Ada yang ombaknya di pertemanan, ada yang di pekerjaan, ada yang di harta, ada yang di keluarga, ada yang di kesehatan, ada yang di pasangan, ada yang di seseorang yang dia sayang-sayangi, dsb. Tapi apapun ombaknya, kalau aja kita mau rendah hati memohon dan meminta tolong sama Allah, kita akan selamat. Kita akan terjaga dari segala marabahaya. Jika dilindungi dan dibersamai Allah sepanjang ngadepin ombak ujian hidup, we’ll be just fine, just like the prophet Noah 🙂
Jadi.. jangan pernah egois berlayar sendirian yaa.. ajak Allah dalam mengarungi ombak-ombak sulit dalam hidupmu… 🙂
Jika engkau memohon (meminta), mohonlah kepada Allah, dan jika engkau meminta pertolongan, mintalah pertolongan kepada Allah. Ketahuilah, bahwa seandainya seluruh umat berkumpul untuk memberi suatu manfaat kepadamu, maka mereka tidak akan dapat memberi manfaat kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah ditetapkan Allah untukmu. Sebaliknya, jika mereka berkumpul untuk menimpakan suatu kemudharatan (bahaya) kepadamu, maka mereka tidak akan dapat menimpakan kemudharatan (bahaya) kepadamu, kecuali dengan sesuatu yang telah Allah tetapkan atasmu. Pena telah diangkat dan lembaran-lembaran telah kering.’”
[HR. at-Tirmidzi dan ia berkata “Hadits ini hasan shahih”]
Kak, ijin bertanya, jika artikel ini saya coba publish lewat podcast anchor, bolehkah? Rasanya seperti enak bahasanya sembari disampaikan lewat suara. Syukron Kak, ditunggu jawabannya. 🙂
Sudah ada kak versi podcastnya,, tapi baru buat insight ayat aja sih,, wk
Yg disini belum ada, boleh aja kali kak kerjasama, biar inspiredbysiti tambah syiar lagii..
Halo kak Cupit, Qur’anic Insights sudah memiliki akun podcast secara official yang mana isinya diambil dari konten website ini, baik di Anchor, Spotify maupun Google podcast. Jadi apabila kak Cupit ingin mendengar via suara, boleh ditunggu saja episodenya yaa.. 🙂 Salaam
Masya Allah….. memang sejak pandemi ini terasa sekali ombak menerjang sana sini… terimakasih remindernya :’)
As usual, MasyaAllah… Tadabbur ayatnya lebih terasa ngena karena kalimatnya yang mengalir. Selalu menunggu update-an blog ini. Jazaakillahu khairan sudah berbagi kak Siti. Semoga Allah menilainya sebagai ibadah yang mampu menumbuh suburkan rahmatNya kepada kakak. Baarakallahu fiik ❤️